Style Pengajaran kooperatis STAD
Metode ini di kembangkan oleh Slavin. STAD (Student Teams Achievement Division). Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe students team achievement division (STAD) adalah karena “STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.” (Slavin, 2003: 143).
Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran dengan STAD adalah sebagai berikut :
Tahap Penyajian Materi
Pada tahap ini guru memulai dengan memberikan apersepsi dengan tujuan mengingatkan siswa terhadap materi pra syarat yang telah di pelajari agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang dimiliki. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Lalu guru menyampaikan materi pelajaran lewat media pembelajaran yang telah disiapkan.
Tahap Kerja Kelompok
Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kelompok ini siswa saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang di bahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai falitator dan motivator.
Tahap Tes Individu
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar siswa, maka diadakan tes secara individual tentang materi yang telah dibahas. Pada penelitian ini tes individual diadakan setiap selesai pertemuan, selama 10 menit, agar siswa dapat menunjukan apa yang telah dipelajari selama bekerja dalam kelompok. Skor perolehan individu diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.
Tahap Perhitungan Skor Individu
Skor perkembangan individu dihitung berdasarkan skor awal, dalam penelitian ini didasarkan pada nilai evaluasi hasil belajar semester I. Berdasarkan skor awal ini, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan skor perkembangan individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh orienstasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Perhitungan skor perkembangan individu, pada penelitian ini dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tahap Perhitungan Skor Individu
Skor perkembangan individu dihitung berdasarkan skor awal, dalam penelitian ini didasarkan pada nilai evaluasi hasil belajar semester I. Berdasarkan skor awal ini, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan skor perkembangan individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh orienstasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Perhitungan skor perkembangan individu, pada penelitian ini dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu
No. | Skor Tes | Skor Perkembangan Individu |
1. | Lebih dari 10 poin dibawah skor awal | 0 |
2. | 10 hingga 1 poin dibawah skor awal | 10 |
3. | Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal | 20 |
4. | Lebih dari 10 poin di atas skor awal | 30 |
5. | Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal) | 40 |
Tahap Penghargaan Kelompok
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu siswa dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata, yang diketegorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut :
1) Kelompok dengan skor rata-rata 15, sebagai kelompok baik
2) Kelompok dengan skor rata-rata 20,sebagai kelompok hebat
3) Kelompok dengan skor rata-rata 25, sebagai kelompok super
0 komentar:
Posting Komentar